Susi Pudjiastuti membantah, kalau pilotnya yang bernama Kapten Philips Marc Marthein, berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Philips sendiri masih dalam penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
“Itu sangat tidak benar. Phil Marthen bersama dengan OPM atau apa, itu tidak ada,” kata Susi di SA Residence, Jakarta Timur, Rabu (1/3).
Susi menyebut, sebagai salah satu pilot terbaiknya, Phil pernah mengundurkan diri pada 2015 dan kembali lagi karena pandemi Covid-19.
Phil menikah dengan seorang perempuan dari Pangandaran dan ibu dari sang istri juga pernah bekerja di perusahaannya. Dekatnya hubungan antara keduanya semakin meyakinkan Susi kalau Philip tidak terlibat dalam organisasi tersebut.
“Saya kenal pribadi dengan isterinya yang kerja hampir 10 tahun bersama saya dari 2012 sampai 2015 kemudian keluar. Lalu kembali bergabung pada 2020,” ujar Susi.
Sementara itu, KKB Kogoya meminta pasokan senjata dan uang sebagai ganti dari sang pilot.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, pihaknya mempersiapkan langkah-langkah dalam merespons permintaan KKB itu. Sebab, kapolda tidak ingin dalam penindakan penyelamatan ini justru menjadi bumerang karena pelanggaran HAM.
“Itu mereka menyampaikan tuntutan. Mengganti pilot dengan senjata dan kemudian uang,” kata Fakhiri kepada wartawan, Kamis (23/2).
Fakhiri menyebut, tidak ingin gegabah dan tengah memetakan kondisi psikis kelompok tersebut. Apalagi, kelompok ini memiliki afiliasi dengan kelompok politik.
Sehingga, besar kemungkinan mereka memanfaatkan semua instrumen untuk kepentingan politik. Alhasil, mereka dapat semakin berkembang di negara lain atau ke lembaga swadaya masyarakat lainnya.
Polisi dan TNI sendiri melakukan pengawasan berjalan dari setiap titik di Paro, Maguru, Mugi, Mapendum, hingga Kota Kenyam.
“Apabila kelompok ini ke luar, maka penindakan hukum akan dilakukan,” ujarnya.
Kelompok tersebut sudah bergerak untuk berpindah tempat. Namun, monitoring terhadap pergerakan mereka terus dilakukan.